Malam itu awan bergayot memenuhi langit,nampaknya hujan sebentar lagi akan turun Mar tengah duduk di sebuah balkon kamarnya sekedar membuang kejenuhan. Lagi-lagi mar kembali melirik layar ponsel miliknya berharap ada pesan masuk dari rey, namun semuanya nihil. Belakangan ini pikiranya sedang kacau ada banyak sekali kejadian yang menjengkelkan, di tambah lagi sikap rey yang akhir-akhir ini bisa dibilang berubah 180 derajat, sudah satu minggu rey tidak menghubunginya sama sekali, tidak seperti biasanya walaupun sibuk biasanya rey memberi tahunya terlebih dahulu.
Belakangan ini memang hubungan mereka sedikit renggang.selama tiga tahun menjalin hubungan dengannya baru kali ini rey bersikap sanangat aneh dan dingin, seolah-olah menghindar darinya. Mar semakin larut dengan segala kemungkinan kemungkinana buruk,hatinya cemas memikirkan apa yang akan terjadi padanya.
Tiba-tiba saja ponsel mar beredering membuyarkan lamunanya, ada sedikit harapan wajahnya yang terlihat muram seketika menyunggingkan sedikit senyuman hanya saja senyuman itu berlangsung beberapa detik saja setelah melihat notifikasi di handphonenya ia pikir rey yang mengirim pesan ternyata abel sahabatnya, sebenarnya saat ini ia tidak ingin menerima pesan dari siapapun terkecuali dari rey. Ia meletakan kembali handphone nya tanpa membaca pesan dari sahabatnya itu. Tak lama kemudian handphonenya kembali berdering menampilkan nama abel. Dengan malas ia mengangkatnya,
“ hallo.. iya bel knpa sih” suranya terdengar lemas dari sebrang telfon
“ aduh mar lu kemana aja sih,gua wa sampe 10 kali ko ga di read sama sekali. Ini penting mar penting banget!”
Mar tidak begitu antusias mendengar penjelasan sahabatnya, abel adalah si ratu gosip di kampus paling dia hanya ingin memberi tahu mar tentang gosip terbaru di kampusnya, walaupun demikian abel tetaplah sahabat baiknya.
“ iya..iya sorry gua lagi males aja buka hp,kenapa sih,ada apa emang?”
Kali ini justru abel yang terdiam untuk beberapa detik... iya menghela nafas panjang mencoba mencari kata-kata yang tepat agar tidak menyakiti perasaan sahabatnya.
“emm.. lu sama rey baik-baik aja kan?”
Mendengar pertanyaan dari abel,ia mulai penasaran. Apa sebenarnya yang sahabatnyaingin katakan.
“ ko lu nanya gitu? kenapa sih, Ada apa heh? “
“ Rey... gasengaja gua tadi liat dia jalan sama cewe lain.coba deh lu cek whastapp gua udh kirim ke lu, gua juga liat dia lagi.......
TUT-----TUT-----
Belum sempat abel mejelaskan mar sudah mematikan telfon dengan segera ia melihat foto yang dikirimkan oleh sahabtnya hatinya hancur lebur berantakan, tanpa sadar air matnya menetes begitu saja di lihatnya foto seorang lelaki yang tak lain adalah rey kekasihnya tengah berpelukan dengan seorang perempuan ia tak mengenal siapa perempuan itu, wajahnya terlihat sangat asing.. permpuan itu benar-benar membuatnya geram, bukan hanya kepada perempuan itu saja justru ia lebih kesal kepada rey. Ia tak habis fikir tega-teganya ia berselingkuh dengan perempuan lain. Kepercayaan yang ia bangun selama 3 tahun hilang begitu saja. Mar benar-benar sakit hati di buatnya, rasanya ia ingin marah sejadi jadinya, hampir saja ia melempar iphone yang di pegangnya. Jika itu bukan iphone mungkin ia sudah melempar handphonenya dari tadi. Mar meletakan handphone nya ia beusaha tenang, perlahan menghapus air matnaya yang sedari tadi mengalir di wajah mungilnya. pikaranya kacau benar benar kacau. Tiba-tiba saja handphone berbunyi menampilkan nama rey.
“ mar, jangan cemas cariin aku ya. hari ini aku lembur lagi,kerjaan di kantor lagi numpuk banget sorry baru sempet aku kabarin, besok aku mau ngajak kamu ke PRJ jangan marah ya see you!” –Rey
“ Dasar cowo gatau diri,brengsek!”
Tanpa membalas pesan dari rey. Kali ini mar benar benar melampar iphonenya, iya sudah tidak perduli bahkan iya berharap handphone rusak sekalian agar si cowo brengsek itu tidak bisa menghubunginya lagi. Bagaimana bisa hubungan yang mereka jalin selama 3 tahun kandas begitu saja, mar sampai tidak bisa berfikir lagi kepalnya mendadak pusing,rasanya ia ingin hilang ingatan saja berharap semua ini hanya mimpi buruk, mar merebahkan tubuhnya di atas kasur, tak lama kemudian ia terlelap
**************
Malam semakin larut, suasana cafe pun ramai diserbu para pengunjung tak sedikit para pengunjung yang datang bersama pasangannya. gadis cantik berambut pirang ini nampaknya tengah menunggu kedatangan seseorang namun yang di tunggunya tak kunjung datang, bahkan Capucino yang ia pesan sudah hampir habis.. dering terlfonya berbunyi seseorang melambaikan tangannya dari samping, lalu kedua orang tersebut menghampirinya. Keduanya tersenyum hangat dan segera dududk disampinya, obrolan mereka tak begitu banyak. Tak lama beberapa menit kemudian gadis cantik itu berdiri, sepasang laki-laki dan perempuan tersebut, tersenyum ramah lalu gadis cantik itu segera bergegas pergi meninggalkan cafe.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang sedari tadi memperhatikan tingkah mereka jarakya tak begitu jauh dari meja merekahanya terhalang beberapa meja saja entah apa yang sedang di carinya, yang jelas laki-laki ini dengan jeli memperhatikan setiap tingkah mereka tak sedikitpun momen terlewatkan, ia merasa ada yang aneh dari gerak-gerik ketiga orang di hadapanya itu. Ia mengenal salah satu dari mereka. Begitu melihat seoarang gadis cantik itu berdiri dengan sigap ia segera membuntutinya dari belakang.
Sementara itu di tempat yang berbeda, rey mencoba mengubungi mar berkali-kali namun tak ada jawaban darinya, pesannya pun tidak di balas sama sekali, hati nya cemas khawatir terjadi apa-apa pada mar. Iya merasa sangat bersalah sudah satu minggu ini tidak menghubungnya, ia baru saja naik pangkat menjadi CEO dari perusahaan ternama di jakarta, ia tidak ingin menyiah-nyiakan kesempatan emasnya ini, namun ia belum sempat memberi tau kepada mar, tadinya ia ingin memberikan kejutan untuknya. Dan kebetulan hari minggu besok sedang ada event di Pekan raya Jakarta. Untuk itu dia mengajak mar agar bisa pergi bersamanya, namun sampai saat ini belum ada balasan juga dari mar. Rey mendengus pasrah ia benar-benar merasa bersalah, jam di hanphonenya menunjukan pukul 23.00.
“ mungkin mar sudah tidur, oke biar saja besok aku langsung menemuinya”
Rey mencoba berfkir positif,lalu ia merapiikan laptop dan memasukannya ke dalam tas kerjanya sudah larut malam. Ia harus segera pulang, lagi pula pekerjaanya sudah selesai Suasana kantor terlihat sangat sepi hanya tinggal ia dan mang damin seorang petugas kebersihan di kantor. Rey melangkahkan kakinya keluar menuju Referside namun seseorang tiba tiba saja meanriknya dari belakang
“ pak rey anggara? Pak tolong pak.. tolong saya!!” kata seoarng perempuan, nafasnya tersenggal-senggal seperti sedang di kejar-kejar hantu
“ hei! Apa-apan ini. Kamu siapa tarik tarik orang sembarangan!”
Rey benar benar di buat geram oleh tingkah perempuan yang satu ini entah dari mana datangnya tiba tiba menariknya senaknya.
“ sorry.. sorry tadi saya panik, saya Vero karyawan baru disini, tadi saya lagi nyari taksi di depan tiba tiba saya dikejar-kejar preman saya taku pak tolong saya..” kata perempuan itu dengan nada memelas
Rey terdiam sesaat.. awal nya ia sedikit curiga dengan tingkah perempuan satu ini, namun karna rasa sosialnya yang tinggi akhirnya mau memantu perempuan terebut,lagi pula ia tak enak hati membarkan seoarng perempuan pulang tengah malam sendirian.
“ rumah kamu dimna, Ayo saya antar pulang”
“ terimaksih pak.. terimakasih..”
perempuan ini refleks memeluk rey ia tak perduli lagi pula ini sudah malam tidak akan yang melihat mereka. Sementar rey merasa sanagat canggung dengan pelukan seorang wanita asing yang belum pernah ia kenal.
dari kejauhan seseorang berhasil menangkap moment mereaka berdua, nampaknya laki-laki ini sangat mahir menggunakan kamera, dari jarak yang jauh ia bisa menangkap gambar dengan sangat jelas. kamera ia iya miliki adalah kamera keluaran terbaru dari amaerika yang biasa digunakan oleh paparazi,setelah puas mengabil gambar kemudian dengan segera ia bergegas pergi meninggalkan tempat tersebut
Mata mar membuka pelan terik matahari dari arah jendela kamar membangunkannya,kepalnya pusing sekali,dia duduk di tempat tidur dan mulai meregangkan tubuhnya dengan malas, lalu diambilnya segelas air putih dengan irisan jeruk nipis di dalamnya,airnya langsung dia tenggak smapai habis. Rasanya segar sekali. Ia samapai lupa apa yang terjadi tadi malam. Iphone-nya tergeletak di pojok sudut kamarnya, begitu melihat Iphone ia akhirnya kembali teringat kejadian semalam. Ada beberapa pesan singkat di Line dan Whatsapp. Tapi hanya satu yang ia baca iMessage dari Rey
“ Hei udah bangun? Hari ini aku jemput kamu jam 9 ya, ada hal penting yang pengen aku omongin”
Urgh.
Pesan dari cowo yang satu itu justru membuat kepala Mar semakin berdentam. Rasa kesalnya belum hilang. Mar tak habis fikir setelah apa yang ia laukakn dengan perempuan itu semalam berani-beraninya ia mengajaknya untuk bertemu.tanpa membalas pesan dari Rey.mar meletakan kembali Iphonenya ke atas meja di samping tempat tidur. Dia pun beringsut turun dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi. Setelah rapi dengan pakainya lalu mar turun ke bawah. dibawah sarapan sudah tetata rapi roti perancis dan hummus olesan roti berwarna kuning kehijauan yang terbuat dari chickpeas, sudah di buatkan oleh mamanya.
“pagi semu...... ” mar menyapa kedua orangtuanya, sapaanya terhenti ketika melihat melihat rey sudah berada di meja makan. Rasa kesalnya belum hilang tiba-tiba saja laki-laki ini sudah berada di rumahnya,ia berusaha bersikap tenang seolah tidak terjadi apa-apa. Kemudian rey menyapa
“ pagi sayang.. ko kamu gabales iMessage ku semalem? Kamu baik baik aja kan?”
“ketidurannya” jawabnaya singkat
Mama dan papanya saling bertatapan seakan bisa membaca suasan antara rey dan mar kemudian dengan sangat hati-hati mama bertanya kepada keduanya
“kalian lagi gada maslah kan mar,rey? “
Mar terdiam sesaat ia tidak ingin meceritakan kejadian semalam kepada mamanya, mama mendukung sekali hubungan mereka. kedua orang tua rey dan dan mar adalah sahabat baik sejak mereka masih kecil. Tentu ia tidak ingin merusak susana pagi ini, kalu mama tau ia sedang ribut dengan rey. Mamah pasti akan ngomel-ngomel sendiri kepalanya sudah cukup pusing ia tidak ingin tambah pusing mendengar ocehan mamanya.
“ ngga ada ko mah, yaudah yuk udah siang katanya mau ke PRJ”
mar menjawab dan segera menarik pergelangan rey menuju mobil yang sudah terparkir di depan rumahnya.
Sepanjang perjalanan tak ada sepatah katapun yang mereka ucapkan keduanya sama-sama tenggelam oleh pikiran masing-masing.
“Rey...”
Mar menghela nafas panjang ia sudah memikirkan ini baik-baik keputusannya sudah bulat ia tidak ingin menjalin hubungan dengar orang yang sudah menghkianatinya.
“ ya? Are you okay?” Rey dengan sanatai menjawab dan menoleh ke arah mar. Iya sengaja dari tadi diam karna iya sudah memahami sepertinya mar sedang tidak ingin diajak bicara
“ kita putus..”
“rey awas!”
SREEEEEEETTTTTTT.......
Cahaya putih terlihat sangat terang mengenai wajah keduanya. Rey benar benar kehilangan kendali mobil yang di kendarainya terpental begitu saja konentrasinya hilang sesaat setelah mendengar mar mengatakan kata putus, kepalanya terbentur ke arah stir darah bercucuran mengnai kepalnaya. Rey benar - benar sudah tidak sadarkan diri. Begitupun dengan mar tangannya terkena luka akibat pecahan kaca mobil namun ia masih sadarkan diri. Iya sangat ketakutan nampakya mar benar-benar mengalami trauma mendalam. Orang-orang disekitar segera mengrubungi mobil sedan berwarna putih itu, kondisinya memprihatinkan dengan segera warga di sekitar melarikan keduanya kerumah sakit.
*******
Setelah berhasil mengejarnya dri kerumunanan orang-orang akhirnya laki-laki berbadan kekar itu berhasil membuntuti gadis cantik di dalem cafe itu, gadis itu menghentikan langkanya iya duduk di sebuah bangku di persimpangan jalan. Iya termenung beberapa saat lalu tanpa sadar air matanya mengalir
“ Maafin aku mar.. aku sengaja ngelakuin ini semua, aku sengaja nyuruh orang buat fitnah rey mafin aku.. aku capek mar terus-terusan ngalah sama kamu. Selama ini kamu selalau dapetin apa yang kamu mau , ini ngga adil mar ini ngga adil!”
abel menangis sejadi-jadinya iya tidak bisa menahnaya lagi kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutnya
BRUG..
“Sial” laki-laki berbandan kekar yang mebuntutinya tidak sengaja menyenggol barang di sekitarnya ia tidak bisa menghindar lagi,laki-laki tersebut tak lain adalah arka sepupu mar ia benar benar sudah jengkel, kini abel sudah tetangkap basah, mata abel terbelengkak melihat arka berjalan mendekatinya. Ini benar-benar di luar dugaan abel ingin melarikan diri namun langkahnya tertahan. Ia benar-benar ketakutan seperti melihat hantu jalanan sangat lenggang karna malam sudah semkain larut, dengan siggap arka memegang pergelangan tangnya abel tanpamemberinya sedikit ruang, lalu arka segera membawanya ke kantor polisi.
******
Suasana di rumah sakit sangat menegangkan kedua orang tua mar dan rey cemas menunggu kabar dari dokter, semuanya terjadi begitu saja benar-benar d luar dugaan. Tak lama kemudian dokter menghampir kedua keluarga itu. Untung saja rey dan mar masih bisa diselamatkan. Mar sudah bisa langsug pulang dia hanya mengalami trauma saja tangannya masih di balut dengan perban, sementara rey masih harus di rawat sehari lagi agar kondisinya benar-bnear pulih. tak lama kemudian arka datang ia baru mengetahu kabar bahwa sepupunya mengalami kecelakaan siang tadi. ia sangat cemas, padahal baru saja ia ingin mengatakan kepada mar sepertti apa sebenarnya tingkah sahabatnya itu. Awalnya ia merasa ragu mengatakannya namun ia berubah pikiran, mar harus segera mengetahu semua ini. Dan setelah mendengar penjelasan dari sepupunya mar benar-benar terpukul.iya segera menghampiri rey yang terbaring lemah dan belum siuman. Iya memeluknya dengan erat
“ maaf kan aku rey.. ini semua salhku maaf kan aku.. kalau bukan karna aku kamu ngga akan kaya gini mafin aku... ”
mar menangis sejadi jadinya ia tidak bisa membendung rasa berslahnya ia tidak menyangka sahabat yang selama ini iya banggga-banggakan justru ia pula yang merusak hidupnya, bagaimana bisa ia lebih percaya kepada abel yang baru di kenalnya setahun lalu di bandingkan rey yang sudah 3 tahun mendampinginya. Bodoh benar benar bodoh. Mar mengutuk dirinya sendiri kalau samapi terjadi apa-apa pada rey ia tidak akan memafkan dirinya sendiri. hatinya kacau beranatakan ditambah lagi ia harus menghhadapi kenyataan pahit. Bahwa sahabatnya tak lain adalah musuhnya sendiri.
-----------THE END----------
Komentar
Posting Komentar