Langsung ke konten utama

Rindu tak Berujung



Mungkin semua hal terlalu rumit jika digambarkan dengan kata-kata

termasuk Rindu. Sebuah rasa yang sulit untuk kuhindari

tidak ada yang lebih menyakitkan selain Merindukan seseorang yang tak pernah mengharapkan kehadiran kita disisinya.

Sengaja ku utarakan rindu ini lewat tulisan setidaknya dapat mewakili sedikit perasaanku

Hai.. apa kabar? Aku Rindu 

Dua kata yang mendenting dalam lirihku yaitu kamu dan Rindu. Banyak Musim telah berganti, empat bulan sudah berlalu, hari-hari berjalan lambat sepertiga malamku terasa senyap, meski sesekali terdengar sesenggukan yang tertahan. Aku benar-benar kepayahan menahan semua benci dan rindu walau kenyataanya aku tak pernah benar-benar membencimu.Entah kata apa yang tepat untuk mendeskripsikan perasaanku yang jelas saat ini aku merindukanmu, amat sangat. 

Pernah terlintas difikiranku untuk membuang jauh-jauh semua perasaan ini namun aku gagal. Perkara rasa bukanlah hal yang mudah untuk di hilangkan butuh waktu yang panjang untuk memnuntaskan semua perasaan ini entah sampai kapan, malam semakin larut aku kembali termenung dengan sederetan pertanyaan-pertanyaan pedih. 

Apakah kamu juga merindukanku? Atau kamu sudah mendapatkan penggantiku? 

Hari-Hari yang kulalui tak pernah mudah terlebih saat kamu memutuskan sepihak untuk menuntaskan cerita yang bahkan belum sempat kita mulai. Aku bosan harus berpura-pura tegar aku tak bisa melakukan apapun untuk mengubah keputusanmu Hanya Doa yang bisa ku panjatkan berharap kamu akan kembali dan meminta maaf namun harapanku ini hanyalah sebuah harapan kosong, selama ini aku terus menunggu tanpa pernah mempertanyakan waktu. 

apakah aku masih berhak untuk sekedar merindukanmu? 

Aku tak ingin larut dalam kerinduan yang pelik ini, aku juga tak mau berharap banyak, normalnya wanita akan mundur jika terus menerus di sia siakan, aku menyerah aku tidak ingin terus menerus bertahan pada orang yang tidak mampu memberikan kepastian. Selama ini Aku selalu mencintai kekuranganmu tapi sayagnya kekuranganmu itu adalah “tidak mencintaiku”. 

Dengan siapapun nantinya kamu bersanding, semoga kamu bahagia. 




 -Bandung, 7 Desember 2018

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hati – hati, Sering Menguap Tanda Bahaya Kesehatan !

  Menguap adalah proses tubuh yang alami dan   tidak kita sadari, ternyata   menguap berlebihan bisa menjadi beberapa masalah kesehatan yang sangat serius lho!  Dikatakan menguap berlebihan adalah jika anda menguap lebih dari sekali dalam satu menit dan biasanya di sebabkan oleh kelelahan dan ngantuk yang amat sangat. Disamping itu, menguap berlebihan juga menunjukan ada gangguan pada kesehatan anda.  Berikut ini adalah 5 Penyakit yang Membuat Anda Sering Menguap. 1 .     . Central Sleep Apnea. Pernakah anda kesulitan bernafas pada saat tertidur di malam hari? Jika perna berarti anda mengalami   Central Sleep Apnea yakni gangguan pernafasan yang berkaitan dengan masalah koneksi antara otak dengan otot-otot yang berperan dalam pengambilan nafas. Jika anda mengalami gangguan ini, anda akan sering menguap karena tidur anda terganggu sehingga menimbulkan kelelahan dan rasa kantuk yang berlebihan.  2.  Se...

Ternyata Kau Hanya Singgah

Aku pikir kau akan menetap  ternyata kau hanya singgah.bodoh nya aku yang masih saja mendamba hadirmu,  jujur aku belum siap untuk terluka tapi kamu sudah memberikan luka,  untuk apa kamu datang jika pada akhirnya hanya memberikan luka, bukan. ini bukan salahmu salahku yang terlalu cepat menyimpan rasa, aku yang terlalu rapuh, terlalu mengharapkan seolah- olah kau akan menetap aku berusah berfikir dengaan logika tapi nampaknya logika ku ini selalu kalah dengan perasaan ku, perasaan macam apa ini entahlah kalau ada kata yang bisa ku gambarkan mungkin semacam  rasa yang tepat di waktu yang salah "tepat"? ah tidak juga, tidak tidak.  kalau kamu orang yang tepat tidak mungkin kamu melepaskanku begitu saja. kau pernah bertanya. " kamu lebih suka pahit di awal tapi manis di akhir atau manis di awal pahit di akhir?" dengan yakinnya ku menjawab pahit di awal manis di akhir. begitupun kamu sebaliknya, kamu sepakat dengan perspektifku. ironisnya  tidak ada manis ...

USAI~

Mungkin kamu membaca semua tulisanku ini, ntah lah.. tetapi ya ini tentang kita yang kuterjemahakan dalam bahasaku. Salah? Jelas salah! Jawabku pada diriku sendiri.. Salahku terlalu berharap akan sesuatu yang jelas sudah tidak bisa diharapkan. Salah ku memperjuangkan hal yang sudah tak ingin lagi untuk di perjuangkan Salah ku juga yang sedari awal telah melahirkan kecewa dan amarah padanya, yang kini berbalik padaku. Lantas aku harus bagaimana lagi? Apa aku harus diam saja? Dan apa dirimu hanya bisa diam saja? Apa diamku dan diamu bisa membuat hal yang salah in menjadi kebalikan? Aku terlalu takut untuk menerima kenyataan bahawa kita akan seperti ini selamanya, tapi yasudahlah nampaknya lagi-lagi aku harus benar-benar belajar meganggap semua ini "biasa saja" seperti yang kau dengungkan di telingaku. “ kita sudah sama-sama dewasa untuk mengerti, bahwa seindah apapun yang kita rancang bila bukan yang Tuhan maksudkan maka rencana itu hanya angan-angan ya...