Mungkin semua hal terlalu rumit jika digambarkan dengan kata-kata
termasuk Rindu. Sebuah rasa yang sulit untuk kuhindari
tidak ada yang lebih menyakitkan selain Merindukan seseorang yang tak pernah mengharapkan kehadiran kita disisinya.
Sengaja ku utarakan rindu ini lewat tulisan setidaknya dapat mewakili sedikit perasaanku
termasuk Rindu. Sebuah rasa yang sulit untuk kuhindari
tidak ada yang lebih menyakitkan selain Merindukan seseorang yang tak pernah mengharapkan kehadiran kita disisinya.
Sengaja ku utarakan rindu ini lewat tulisan setidaknya dapat mewakili sedikit perasaanku
Hai.. apa kabar? Aku Rindu
Dua kata yang mendenting dalam lirihku yaitu kamu dan Rindu. Banyak
Musim telah berganti, empat bulan sudah berlalu, hari-hari berjalan lambat
sepertiga malamku terasa senyap, meski sesekali terdengar sesenggukan yang
tertahan. Aku benar-benar kepayahan menahan semua benci dan rindu walau kenyataanya
aku tak pernah benar-benar membencimu.Entah kata apa yang tepat untuk
mendeskripsikan perasaanku yang jelas saat ini aku merindukanmu, amat sangat.
Pernah terlintas difikiranku untuk membuang jauh-jauh semua
perasaan ini namun aku gagal. Perkara rasa bukanlah hal yang mudah untuk di
hilangkan butuh waktu yang panjang untuk memnuntaskan semua perasaan ini entah
sampai kapan, malam semakin larut aku kembali termenung dengan sederetan
pertanyaan-pertanyaan pedih.
Apakah kamu juga merindukanku? Atau kamu sudah mendapatkan penggantiku?
Apakah kamu juga merindukanku? Atau kamu sudah mendapatkan penggantiku?
Hari-Hari yang kulalui tak pernah mudah terlebih saat kamu
memutuskan sepihak untuk menuntaskan cerita yang bahkan belum sempat kita
mulai. Aku bosan harus berpura-pura tegar aku tak bisa melakukan apapun untuk
mengubah keputusanmu Hanya Doa yang bisa ku panjatkan berharap kamu akan
kembali dan meminta maaf namun harapanku ini hanyalah sebuah harapan kosong,
selama ini aku terus menunggu tanpa pernah mempertanyakan waktu.
apakah aku masih berhak untuk sekedar merindukanmu?
Aku tak ingin larut dalam kerinduan yang pelik ini, aku juga tak mau berharap banyak, normalnya wanita akan mundur jika terus menerus di sia siakan, aku menyerah aku tidak ingin terus menerus bertahan pada orang yang tidak mampu memberikan kepastian. Selama ini Aku selalu mencintai kekuranganmu tapi sayagnya kekuranganmu itu adalah “tidak mencintaiku”.
apakah aku masih berhak untuk sekedar merindukanmu?
Aku tak ingin larut dalam kerinduan yang pelik ini, aku juga tak mau berharap banyak, normalnya wanita akan mundur jika terus menerus di sia siakan, aku menyerah aku tidak ingin terus menerus bertahan pada orang yang tidak mampu memberikan kepastian. Selama ini Aku selalu mencintai kekuranganmu tapi sayagnya kekuranganmu itu adalah “tidak mencintaiku”.
Dengan siapapun nantinya kamu bersanding, semoga kamu bahagia.
-Bandung, 7 Desember 2018
Komentar
Posting Komentar