Mungkin kamu membaca semua tulisanku ini, ntah lah.. tetapi ya ini
tentang kita yang kuterjemahakan dalam bahasaku.
Salah?
Jelas salah! Jawabku pada diriku sendiri..
Salahku terlalu berharap akan sesuatu yang jelas sudah tidak bisa
diharapkan.
Salah ku memperjuangkan hal yang sudah tak ingin lagi untuk di
perjuangkan
Salah ku juga yang sedari awal telah melahirkan kecewa dan
amarah padanya, yang kini berbalik padaku.
Lantas aku harus bagaimana lagi? Apa aku harus diam saja? Dan apa
dirimu hanya bisa diam saja?
Apa diamku dan diamu bisa membuat hal yang salah in menjadi
kebalikan?
Aku terlalu takut untuk menerima kenyataan bahawa kita akan seperti
ini selamanya, tapi yasudahlah nampaknya lagi-lagi aku harus benar-benar
belajar meganggap semua ini "biasa saja" seperti yang kau dengungkan di
telingaku.
“ kita sudah sama-sama dewasa untuk mengerti, bahwa seindah apapun
yang kita rancang bila bukan yang Tuhan maksudkan maka rencana itu hanya
angan-angan yan menipu. Dan aku gamau, kamu, kita membuang bnayak waktu hanya
karena untuk membawa cerita ini kepada sebuah tujuan yang tidak akan pernah
kita tuju”
Lantas apa semua akan selesai dsini? Apa ia benar-benar menyudahi semua
ini?
Sampai pada kahirnya aku menyadari bahwa kini semua telah usai. Hati yang terlanjur terketuk dan terbuka untuk luka. Perlahan menutup kembali meski meninggalkan bekas jejak yang takan pernah hilang. Ya, aku sudah tau dimana tempatku sekarang. kini tinggal waktuku untuk membiasakan diri pada posisi yang sebagimana aku posisikan.
Sampai pada kahirnya aku menyadari bahwa kini semua telah usai. Hati yang terlanjur terketuk dan terbuka untuk luka. Perlahan menutup kembali meski meninggalkan bekas jejak yang takan pernah hilang. Ya, aku sudah tau dimana tempatku sekarang. kini tinggal waktuku untuk membiasakan diri pada posisi yang sebagimana aku posisikan.
Komentar
Posting Komentar